Di sebuah pagi yang tak telalu dingin, kasak-kusuk kami semua menunggu. Kacang rebus telah siap, ubi cilembu masih juga hangat, semua tertata sedemikian rupa untuk menyambut pimpinan kami tercinta. Terjadwal dalam kertas The Godfather of UMS akan tiba di rumah kedua kami pada Senin, 20 Desember 2021, pada pukul 08.00 . Tapi hingga pukul 10.00 kurang langkah kakinya juga belum kami dengar. Kami menunggu dalam penuh pemakluman, setiap waktunya adalah strategi dan gerakan. Kami menunggu dalam kesabaran, sebab begitu banyak nasib yang harus ia pikirkan. Mulai dari kemajuan UMS ke depan, hingga kesejahteraan para bawahan.
Jarum jam tunjukkan pukul 10. 15, ajudannya berlari menyongsong kami. Kami tanggap, kami bergegas. Kami buka pintu aula yang telah kami siapkan sedemikian rupa sejak Sabtu sebelumnya. Senyumnya merekah. Langkah mantabnya memasuki aula. Aura kepemimpinan yang hangat merasuki kami semua. Dengan sapa hangat kami terbius dalam sikap profesionalitas. Rektor kami tiba. Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si tiba. Di antara celah kesibukannya, sang Godfather datang mengunjungi. Sebuah kehormatan besar bagi kami.
Duduk dalam sikap mantap, beliau memandang kami satu persatu, seakan ingin mendalami dan mengenali setiap isi hati dan kepala kami. Suryadi, S.E. selaku Kepala Biro Aset Universitas tanggap dengan tatapannya itu. Ia perkenalkan kami satu persatu, lengkap dengan tugas job deskripsi kami. Beliau mendengarkan dengan seksama, tersenyum kepada wajah-wajah di sana, yang membantunya mengurusi seluruh aset, kebutuhan rumah tangga, serta sarana dan prasarana institusi pendidikan besar yang ia pimpin.
“Leiden is lijden”
Memimpin itu menderita. Begitulah kata pepatah kuno Belanda. Tapi beliau kuat menahannya. Bahkan mengajak kami untuk ikut bertambah kuat menjadi pemimpin yang baik dalam menjalankan tugas kami. Rektor UMS mengunjungi kami untuk menggali informasi. The Godfather turba untuk memberi inspirasi. Sembari menyeruput kopi pahit yang beliau gemari, The Godfather mengingatkan kami tentang target kita menjadi World Class University di tahun 2025 nanti. Kita harus bergerak taktis, berpikir strategis, dan menyelesaikan masalah sebaik mungkin dengan cara yang paling benar namun juga praktis. Kita harus selalu menang dan tanggap menjawab tantangan zaman. Kita harus mampu melakukan akselerasi kemampuan diri demi semakin menguatkan institusi yang telah besar ini.
Melalui tulisan ini, kami segenap Keluarga Besar Biro Aset Universitas Universitas Muhammadiyah Surakarta mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si atas inspirasinya.
Grazie Mille
(adiwena_ayn618)