TEMANMU – UMS DIFABLE SERVICE

Dunia akademisi adalah dunia tanpa diskriminasi, termasuk pada kaum difable. Diskriminasi terhadap kaum difable kerap kali masih terjadi di dunia akademis baik disengaja maupun tidak disengaja. Ketidaktersediaan fasilitas sarana prasarana dan pelayanan kehumasan kaum difabel merupakan bentuk diskriminasi tidak disengaja yang sering terjadi. RENSTRA UMS, SN DIKTI, AUN QA menyebutkan bahwa ketersediaan kebutuhan sarana prasarana serta layanan untuk difabel adalah penting. Hal tersebut tertuang dalam UU No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas  fsn Pasal 15 UU No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dari persepektif agama, utamanya persyarikatan Muhammadiyah, hal ini juga tertuang dalam Fikih Difable – Musyawarah Nasional Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ke 31 Gresik Jawa Timur 2020. Akan tetapi pelayanan kehumasan kaum difabel di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) masih minim. Padahal pelayanan kepada kaum difabel adalah manifestasi dari taawun. Sebagai bentuk dari semangat taawun dan profesionalitas kerja, BAU UMS menggagas TEMANMU – UMS DIFABLE SERVICE. TEMANMU adalah program kehumasan untuk civitas akademika difable UMS. Program TEMANMU ini digagas oleh Adiwena Yusuf Nugraha, S.S., M.A. selaku salah satu staff Biro Aset Universitas (BAU) UMS.  Meski baru hadir  di Gedung Induk Siti Walidah, TEMANMU diharapkan akan memancing lahirnya pelayanan untuk kaum difabel secara terintegrasi di seluruh unit di UMS. Dalam kacamata akreditasi TEMANMU juga telah hadir dalam sebuah program jadi yang telah lengkap SOP dan fasilitas fisiknya. Singkat kata, TEMANMU adalah sebuah program pro difabel di kacamata asesor internal, nasional, maupun international yang dapat dinilai dan memberi nilai plus untuk UMS secara langsung dalam konteks akreditasi. Dalam konteks kemanusiaan, dunia akademisi tanpa dikriminasi UMS buktikan melalui program ini.

Dalam prakteknya secara umum, TEMANMU dilaksanakan oleh SATPAM UMS. Akan tetapi secara kultural, TEMANMU ini dibangun berdasarkan asas kemanusiaan dan pengamalan nilai taawun sesuai Fikih Difable keputusan Majelis Tarjih Muhammadiyah. Membuat program ini secara kultural berhak dan wajib dilaksanakan semua orang. Dari segi periperal, selain kursi roda dan petugas pelaksana umum, BAU UMS menyiapkan MYMAPS untuk program TEMANMU. MYMAPS adalah hasil program pengembangan institusi gagasan BAU tahun 2022 lalu. MYMAPS adalah Peta Informasi Denah Kampus Ramah Difabel Berbasis Android. MYMAPS adalah sebuah fragmen jawaban akan kebutuhan sarana prasarana difabel di institusi pendidikan. Ia dapat mengakomodir kebutuhan difabel, khususnya tunarungu, tunawicara, dan tunanetra untuk informasi denah kampus. Selain itu, MYMAPS juga menghadirkan kemudahan bagi siapa saja untuk mendapatkan informasi denah kampus secara cepat dan mudah menggunakan smartphone masing-masing. Melalui MYMAPS, aplikasi google maps akan otomatis akan menjadi pemandu bagi siapapun di kampus. MYMAPS tidak hanya dapat membantu civitas akademika difable. Tapi juga civitas akademika UMS secara umum. Berdasarkan hal ini, dapat kita simpulkan bahwa TEMANMU adalah sebuah program yang tercipta dari gabungan teknologi, kepedulian,  dan integritas. TEMANMU adalah bukti BAU bekerja dengah pemikiran, tubuh, dan hati. Bersama UMS, BAU terus berinovasi.

SOP TEMANMU - UMS DIFABLE SERVICE (PROTOTYPE) - SAH_compressed